Kamis, 16 Januari 2014

QUR’AN SURAT AL-BAQOROH AYAT 105-106



PENDAHULUAN

Dalam Agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang  yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya
1.      Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2.      Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
3.      Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
4.      Kitab Al-Quran  kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang ada.








PEMBAHASAN
A.    QUR’AN SURAT AL-BAQOROH  AYAT  105
مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلَا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Terjemah Ayat
“Tidaklah suka orang-orang kafir dari Ahlul-Kitab itu , dan tidak pula orang musyrikin, bahwa akan diturunkan kepada kamu barang suatu kebaikan daripada Tuhan kamu. Padahal Allah mengkhususkan Rahmat­Nya kepada barangsiapa yang Dia kehendaki, dan Allah adalah mempunyai karunia yang luas.” ( QS.al baqoroh : 105 )
Tafsir Jalalain Surah Al Baqarah 105             
         
(Orang-orang kafir dan golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan) orang-orang musyrik di sini ialah dari kalangan Arab, dihubungkan kepada Ahli Kitab, sedangkan 'min' atau 'dari' untuk penjelasan (diturunkannya kebaikan kepadamu) 'min' di sini hanya sebagai tambahan; sedangkan 'kebaikan' maksudnya ialah wahyu, (dari Tuhan) disebabkan iri hati atau dengki kepadamu. (Sedangkan Allah menentukan rahmat-Nya) atau kenabian-Nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang maha besar).[1]
B.     QUR’AN SURAT AL-BAQOROH  AYAT  106
(106)مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Terjemah ayat
Tidaklah Kami mansukhan dari suatu ayat atau Kami jadikan dia terlupa (niscaya) Kami datangkan yang lebih balk daripadanya atau yang se­umpamanya. Tidaklah engkau ketahui bahwasanya Allah atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Kuasa.
Asbabun Nuzul Suarat Al Baqoroh Ayat 106           
            Ibnu ‘Abbas memaparkan bahwa terkadang wahyu turun kepada rosulallah pada malam hari, beliau lupa di siang hari berikutnya . maka Allah menurunkan ayat ini, sebagai jaminan bahwa wahyu allah yang di turunkan tidak mungkin terlupakan. ( diriwayatkan oleh abi hatim dari ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas ).[2]
Tafsir  Surah Al Baqarah 106 
Tatkala orang-orang kafir mengecam tentang nasakh/penghapusan atau pergantian hukum dan menuduh bahwa Muhammad menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengerjakan sesuatu pada hari ini lalu melarangnya esok, maka turunlah ayat, (Apa saja) disebut 'syarthiyah' yang membutuhkan jawaban (ayat yang Kami hapus) baik hukumnya itu pada mulanya turun bersama lafalnya atau tidak dan menurut satu qiraat 'nunsikh', artinya Kami titah kamu atau Jibril untuk menghapusnya (atau Kami tangguhkan) Kami undurkan sehingga hukumnya tidak turun dan bacaannya Kami tangguhkan di Lohmahfuz. Menurut satu qiraat tanpa hamzah, berasal dari kata-kata 'nisyaan' artinya 'lupa', sehingga artinya ialah Kami kikis atau hapus dari dalam kalbumu sehingga kamu melupakannya.
 Jawab syaratnya ialah (Kami datangkan yang lebih baik daripadanya) artinya lebih menguntungkan bagi hamba, baik dalam kemudahannya maupun dalam besar pahalanya (atau yang sebanding dengannya) dalam beban yang harus dipikul atau dalam ganjarannya. (Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?) Termasuk dalam kekuasaan-Nya itu nasakh, yaitu menghapus hukum dan mengubahnya, dan mengenai pertanyaan di sini maksudnya ialah untuk mengukuhkan.[3]
C.     QUR’AN SURAT AL-MAIDAH  AYAT 48          
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الْكِتَـبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَـبِ وَمُهَيْمِناً عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللَّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَـجاً وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَحِدَةً وَلَـكِن لِّيَبْلُوَكُمْ               مَآ ءَاتَـكُم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ إِلَى الله مَرْجِعُكُمْ جَمِيعاً فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ.     
Terjemah Ayat           
            Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
Tafsir Ayat     
            Setelah Allah swt. menerangkan bahwa kitab Taurat tJelah diturunkan kepada Nabi Musa a.s. dan kitab Injil telah diturunkan pula kepada Nabi Isa a.s. dan agar kitab tersebut ditaati dan diamalkan oleh para penganutnya masing-masing, maka pada ayat ini diterangkan bahwa Allah swt, menurunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad saw.[4] kitab suci Alquran yaitu kitab samawi terakhir yang membawa kebenaran, mencakup isi dan membenarkan kitab suci sebelumnya seperti kitab Taurat dan Injil. Alquran adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga ia tidak akan mengalami perubahan dan pemalsuan.[5]
           
v  KEISTIMEWAAN AL QURAN
Al Quran memilik beberapai keistimewaan yang berbeda beda dengan kitab samawi sebelumnya,  antara lain :[6]   
Pertama, Al Quran mengandung ringkasan tuhan, yang  terkandung taurat, Injil, dan semua kitab yang allah turunkan,berupa shuhuf-shuhuf. Al Quran menguatkan kebenaran di bahwanya dengan isinya sendiri, seperti dalm firman Allah firman Allah surat al maidah 48.
Artinya, Allah menurunkan al quran kepada rosullallah terkait dengan kebenaran terhadap semua ajaran yang di bawa, membenarkan kitab kitab tuan terdahulu yang di turunkan kepada para nabi yang mendahuluinya, dan menjaganya, yakni menetapkan kebenaran yang terdapat dal kitab-kitab terdahulu dan menjelaskan penyimpangan dan pemutar balukan fakta yang terdapat di dalamnya. Allah member pertintah pada Rasulullah saw agar menghukumi diantara manusia, yaitu orang-orang Islam dan Ahli Kitab dengan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an dan menjauhi hawa nafsu mereka. [7]
Bagi tiap-tiap umat Allah menjadikan syari’at dan jalan tentang hukum-hukum amaliyah yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Sedang pokok-pokok akidah, ibadah, etika, halal, haram dan ketentuan yang tidak boleh berbeda masa dan tempat adalah satu di semua agama. Allah berfirman” allah telah mensyariatkan agama kepadamu sebagaimana yang telah di wasiatkan kepada nuh, kami wahyukan kepadamu dan kami wasiatkan kepada Ibrahim,musa, dan isa agar kalian menegakan agama dan jangan terpecah belah di dalamnya” ( QS. Asy-Syuro ayat 13 )
Hukum- hukum amaliyah terdahulu keudan di hapus ( dinasakh) dengan syariat islam dan hukum-hukum sempurna kekal, dan baik sepanjang masa. Dan diberbagai tempat sehingga akidah dan syari’at menjadi satu untuk semua orang.
Kedua, Ajaran Al-Qur’an adalah kalimat Allah yang terakhir untuk member petunjuk pada manusia. Allah menghendaki agar ajaran Al-Qur’an tetap kokoh sepanjang masa. Allah menjaganya dari jamahan tangan manusia yang ingin menyimpangkan dan memutar balikkan, mengubah atau mengganti.[8] Allah berfirman pada surat Fushilat: 41-42:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. ̍ø.Ïe%!$$Î/ $£Js9 öNèduä!%y` ( ¼çm¯RÎ)ur ë=»tGÅ3s9 ÖƒÌtã ÇÍÊÈ   žw ÏmÏ?ù'tƒ ã@ÏÜ»t7ø9$# .`ÏB Èû÷üt/      Ïm÷ƒytƒ Ÿwur ô`ÏB ¾ÏmÏÿù=yz ( ×@ƒÍ\s? ô`ÏiB AOŠÅ3ym 7ŠÏHxq ÇÍËÈ  
41. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia.
42. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Ketiga, Allah menghendaki agar Al-Qur’an tetap kekal dan tidak hancur oleh masa karena sampainya ilmu pada sattu kebenaran yang bertentangna dengan kebenaran yang lain. Al-Qur’an adalah firmanAllah dan alam adalah perbuatan Allah. Firman dan perbuatan Nya selamanya tidak akan bertentangan, bahkan yang satu membenarkan yang lain.
 Oleh karena itu kebenaran ilmu selalu membenarkan kitab yang mendahului dan merealisasikan firman “ akan kami perlihatkan kepada mereka tanda tanda kekuasaan kami di ufuk dan di dalam diri mereka sehingga menjadi jelas bagi meraka bahwa Al Quran adalah benar. Tidakkah cukup  menjadi saksi atas segala sesuatu. Allah Fushilat 53 [9]
óOÎgƒÎŽã\y $uZÏF»tƒ#uä Îû É-$sùFy$# þÎûur öNÍkŦàÿRr& 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ öNßgs9 çm¯Rr& ,ptø:$# 3 öNs9urr& É#õ3tƒ y7În/tÎ/ ¼çm¯Rr&     4n?tã Èe@ä. &äóÓx« îÍky­ ÇÎÌÈ  
53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Keempat, Allah menghendaki agar kalimatnya bisa disebarkan supaya sampai pada rasio dan pendengaran sehingga berubah menjadi realitas yang praktis, hal itu tidak akan terealisasi kecuali jika kalimat allah itu mudah diingat, dihapalkan dan dipahami. Oleh karenanya, AL-Qur’an diturunkan dengan mudah dan tidak berat bagi manusia untuk dihapal atau tidak sulit untuk diamalkan.
ôs)s9ur $tR÷Žœ£o tb#uäöà)ø9$# ̍ø.Ïe%#Ï9 ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B ÇÊÐÈ  
17. Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
D.    Penyimpangan dari taurat
Iman kepada taurat yang di turunkan kepada musa adalah rukun iman. Allah member informasi bahwa di dalam taurat terdapat petunjuk dan cahaya. Allah memuji dengan firmannya, “ Sesungguhnya telah kami berikan kepada musa dan harun taurat sebagai cahaya dan peringgatan bagi orang orang yang bertaqwa” ( QS.21:28 ).
Taurat Di Turunkan Oleh Allah Kepada Musa Tidak dengan Sekaligus sebagaimana orang islam secara keseluruhan. Sedangkan taurat yang popular pada saat ini, dalam penulisan dan penulisannya lebih dari satu orang dan pada masa yang tidak sama. Di dalamnya juga terdapat penyimpangan-penyimpangan. Muhammad farij wudji : “di antara indikasi penyimpangan secara indrawi bahwa taurat yang popular di tengah-tengah orang nasrani berbeda dengan taurat yang popular di kalangan orang-orang yahudi. [10]
Al quran menetapkan adanya penyimpangan dan memberi informasi kepada orang-orang yahudi tentang adanya penyimpangan , perubahan dan penggantian yang mereka masukan ke dalam kitab taurat. Allah berfirman dalam ( QS.2:75 ). “ Apakah kalian mengharapkan mereka akan beriman kepada kalian ? sesungguhnya di antara mereka mendengar firman allah, kemudian mereka ubah setelah mereka fikirkan padahal mereka mengetahui ”
Mereka berani terhadap kitab Allah dan mengubahnya untuk memnyembunyikan kebenaran di dalamnya dan melupakan nilai-nilai yang telah di jelaskan allah di dalam taurat. Dengan demikian, di sisi mereka hanya tinggla sebagian yang tersisa dari taurat yang benar. Allah berfirman “ di antara orang-orang yahudi terdapat golongan yang merubah firman Allah dari tempat yang sebenarnya”. ( QS. 4:47 )
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# (#qãYÏB#uä $oÿÏ3 $uZø9¨tR $]%Ïd|ÁãB $yJÏj9 Nä3yètB `ÏiB È@ö6s% br& }§ÏJôܯR $\dqã_ãr $yd¨ŠçŽt\sù #n?tã !$ydÍ$t/÷Šr& ÷rr& öNåks]yèù=tR $yJx. !$¨Yyès9 |=»ptõ¾r& ÏMö6¡¡9$# 4 tb%x.ur ãøBr& «!$# »wqãèøÿtB ÇÍÐÈ  
47. Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. dan ketetapan Allah pasti berlaku.
Awal argumentasi tentang validitasi kritikan al quran dengan taurat yang popular yang isi keseluruhannya bukan kitab taurat musa sebagaimana yang telah di jelaskan oleh allah sebagai cahaya dan petunjuk adalah keterangn yang terdapat dalam taurat tentang sifat allah yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Di dalam “ sifrit takwin,” 3: 23 ( sebuah nama untuk sebagian kitab taurat ) terdapat keterangn bahwa tuhan bersabda “ tuhan adalah zat yang mempunyai manusia dan dia seperti orang satu dari kita. Dia mengetahui yang baik dan yang jahat.” Di dalam “ sifrit takwin” 6 : 6 juga terdapat keterangan bahwa tuan itu susah mengerjakan manusia dan berduka cita di dalam hati-Nya.[11]
Apakah rasional bahwa ketentuan itu firman allah ? apakah benar kesusahan dan kedukaan cita terhadap sesuatu yang di kerjakan di hubungakan kepada allah ? demikian juga keterangan yang tedapat dalam kitab tersebut tentang tertimpanya kesucian para nabi dan hilang bersama harta mereka dari pemeliharaan, kedudukan yang tinggi dan budi pekerti yang baik. Tentang Ibrahim mereka berkata : ” Ibrahim adalah pendusta, lantas berzina dengan kedua putrinya. Harun mengajak orang-orang israil menyembah anak sapi, daud berzina dengan istri auriya, dan sulaiman menyembah berhala karena menyenagkan istrinya.”
 Apakah argumentasi terhadap penyimpangan itu lebih kuat dari pada keterangan ini ? pengeritik dari kalangan juru damai yahudi memaksa dirinya mengakui kebenaran itu, yakni bahwa taurat telah di ubah. hakhom bares agulian weil menjelaskan aliran mereka dalam bukunya” Aliran Yahudi “.[12]
E.     Penyimpangan dari injil
Injil di turunkan kepada isa sebagaimana taurat yang di turunkan kepada musa. Keduanya adalah firman allah. Hanya saja injil mengalami penyimpangan  sebagaimana yang di alami oleh taurat.[13] Allah berfirman “ sebagian orang yang berkata : ‘ sesungguhnya kami orang-orang nasrani,’perjanjian mereka telah kami ambil. Mereka meluakan sebagian dari apa-apa yang telah di peringatkan kepada mereka. Diantara mereka kami timpakan permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Allah akan mengkabarkan kepada mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan” ( QS. 5 :14 )
Cukup untuk menvaliditasi argumentasi terhadap penyimpangandi dalam kitab-kitab injil yang popular di tengah-tengah orang-orang nasrani pada saat ini.terdapat empat kitab injil yang di pilih dari sekitar tujuh puluh kitab injil. Kitab-kitab injil tersebut telah mendapat editasi penulisan tentang sejarah isa. Para pengarangnya telah popular dan nama-nama mereka telah tercatat. Pengkritik dari kalangan orang-orang Kristen telah menetapkan diri mereka bahwa Injil adalah pendapat paulus bukan dari para pengikut setia isa dan orang-orang yang paling dekat dengannya. 
Di dalam perpustakaan seorang perdana mentri panggeran paris telah di temukan salinan injil barnabas yang di cetak oleh percetakan “Al Marjan” setelah di terjemahkan ke dalam bahasa arab. Kitab itu sangat bertentangn dengan injil yang empat.
Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir mempunyai perbedaan dengan kitab-kitab lain, sebagai berikut : [14]
Pertama Kitab-kitab suci yang ada dalam kalangan berbagai bangsa itu hanya ditujukan kepada suatu golongan manusia tertentu. Ajaran-ajarannya terutama perundang-undangannya dimaksudkan untuk menjalankan pada waktu tertentu pula, sesuai dengan kondisi dan tempatnya. Kini tidak butuhkan lagi dan tidak pula dapat dijalankan. Berbeda dengan Qur’an, semua ajaran dan perundang-undangannya dapat diamalkan pada tiap-tiap tempat di bumi ini dan dalam segala zaman. Ajaran Qur’an universal untuk seluruh manusia sampai akhir zaman.
Kedua, bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu itu telah hilang sama sekali, yang ada hanya salinannya saja pada hari ini. Dalam pada Al-Qur’an sekarang masih seperti yang pernah diturunkan kepada Muhammad pada 14 abad yang lalu. Sedikit pun tidak pernah berubah, hatta satu huruf sekali pun.
Ketiga, kitab-kitab suci yang telah lalu dikirim dalam bahasa yang telah mati sejak beberapa abad yang silam. Tidak ada suatu bangsa di atas bumi ini yang bercakap-cakap dengan bahasa-bahasa itu dalam masa kita, hanya sedikit sekali orang yang mengerti. Sebaliknya Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa yang hidup. Hari ini berjuta-juta manusia berbicara dengan bahasa Qur’an, ia tetap menjadi standar bahasa Arab modern
Keempat, bahwa kitab-kitab itu telah bercampur aduk antara wahyu-wahyu Allah dengan perkataan-perkataan manusia. Akan tetapi Qur’an dibuktikan oleh sejarah, bahwa ia tetap orisinil sebagai wahyu Allah, kemurniannya terjamin terus.
Kelima, sejarah turunnya ayat-ayat dan kalimat-kalimat, kitab-kitab itu serta sejarah penulisannya telah kabur. Ia sama sekali tidak mengandung dasar-dasar sejarah walaupun pada surat-surat yang paling pendek, dimana dasar-dasar itu sangat fundamental bagi kitab Samawi atau bagi ajaran-ajaran seorang Nabi.
Dalam pada itu Qur’an mempunyai sejarah yang terang benderang. Bahkan setiap ayat Qur’an dapat diketahui dengan jelas tentang sejarah, dimana, kapan dan sebab musabab turunnya.




REFERENSI
Ash shabuni, M ,Ali, Cahaya Al Quran, Pustaka Al Kautsar, Jakarta,2002
Bahreisy, Salim,Tafsir Ibnu Katsir,Surabaya,PT. Bina ilmu,1986
Muhammad bin ahmad,Jalauddin, Tafsir Jalalain,Jakarta,Al Haromain
Mustafa ,Ahmad, Tafsir Al Maraghi 6, Toha Putra, Semarang, 1993
Prof. Soernarjo, Al Quran Dan Terjemahnya, ,yayasan penterjemah dan penafsir Al Quran,Jakarta,1971
Sabiq,Sayyid, Akidah Islam, Surabaya, al Ikhlas, 1996
Shihab,M. Quraaish, Tafsir Al Misbah, Jakarta,Lentera Hati,2002

























MAKALAH
“PERBEDAAN AL QURAN  DENGAN KITAB SUCI SEBELUMNYA”

549903_549002868473527_1235059233_n.jpg


Oleh
Imam Achirullah


Pembimbing
Dr. Aibdi Rahmat M.Ag


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BENGKULU
2013


[1] Jalauddin Muhammad bin ahmad, tafsir jalalain,Jakarta,al haromain, h :15
[2] K.H Shaleh dkk, asbabun nuzul, bandung, Cv.Penerbit Dipononegoro,2000, h : 29-30
[3] Jalaluddin Muhammad bin ahmad, op.cit , h :16
[4] Salim bahreisy,tafsir ibnu katsir,Surabaya,PT. bina ilmu,1986,h :111
[5] M. quraaish shihab, tafsir al misbah, Jakarta,lentera hati,2002,h 110-111
[6] sayid,sabiq,akidah islam,Surabaya, al Ikhlas,1996 h : 166-168
[7] Jalaluddin Muhammad bin ahmad, op.cit ,h :102

[8] sayid,sabiq, op.cit ,h :168
[9] Prof. soernarjo, al quran dan terjemahnya,1971,yayasan penterjemah dan penafsir al quran,Jakarta,h 781
[10] Sayid,Sabiq Op.cit, h : 169
[11] Op.cit, h : 169
[12] Op.cit, h : 170
[13] Op.cit, h : 170-171
[14] Op.cit, h : 172-73